Penanganan bencana tidak hanya dilakukan secara responsif setelah bencana terjadi, tetapi juga secara preventif melalui langkah-langkah pencegahan dan kesiapsiagaan. Pemerintah memiliki peran penting dalam mendorong seluruh komponen masyarakat, terutama di wilayah yang berpotensi atau rawan bencana, untuk memiliki kesadaran dan kemampuan mendeteksi dini tanda-tanda bencana.
Kesiapsiagaan suatu wilayah menjadi faktor krusial dalam meminimalkan korban, baik jiwa maupun kerugian materi. Salah satu upaya strategis untuk mewujudkan hal tersebut adalah pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB). Program ini bertujuan menumbuhkan sikap tanggap bencana dan membangun budaya siap siaga di tingkat desa dan masyarakat.
KSB mengedepankan pendekatan Community Based Disaster Management (CBDM) yang menempatkan masyarakat sebagai subjek sekaligus objek penanganan bencana. Artinya, masyarakat bukan hanya penerima manfaat, tetapi juga penggerak utama. Mereka diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan sendiri upaya penanganan bencana di wilayahnya.
Saat ini, terdapat total 14 KSB yang berada di wilayah Kabupaten Bantul beserta tanggal pembentukan sebagai berikut.
- KSB Bima Sakti, Kalurahan Wukirsari Imogiri (21/10/2010)
- KSB Manggala Jati, Kalurahan Jatimulyo Dlingo (25/10/2013)
- KSB Trengginas, Kalurahan Argodadi Sedayu (13/5/2016)
- KSB Barak Lintang, Kalurahan Bawuran Pleret (25/8/2016)
- KSB Donotirto, Kalurahan Donotirto Kretek (4/9/2015)
- KSB Agung Manunggal, Kalurahan Kebonagung Imogiri (14/3/2018)
- KSB Nyawiji Mulyo Srimartani, Kalurahan Srimartani Piyungan (27/3/2022)
- KSB Murtigading Siaga, Kalurahan Murtigading Sanden (16/7/2022)
- KSB Rekso Bumi, Kalurahan Muntuk Dlingo (15/9/2022)
- KSB Srimulyo, Kalurahan Srimulyo Piyungan (2/11/2022)
- KSB Bangunjiwo, Kalurahan Bangunjiwo Kasihan (20/11/2022)
- KSB Mas Putra, Kalurahan Triharjo Pandak (22/9/2024)
- KSB Tirtonirmolo, Kalurahan Tirtonirmolo Kasihan (24/11/2024)
- KSB Guwosari, Kalurahan Guwosari Pajangan (4/7/2025)
Dengan peran aktif masyarakat dan dukungan pemerintah, KSB diharapkan menjadi garda terdepan dalam mengurangi risiko bencana serta membangun lingkungan yang aman, tangguh, dan siap menghadapi situasi darurat.